Benarkah Orang Istana Juga Pengikut Dimas Kanjeng? . Dimas Kanjeng Taat Pribadi disebut cukup tenar di kalangan pejabat tinggi negara. Hal tersebut diutarakan Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim.
Taat Pribadi, kata Marwah, kerap diundang ke berbagai acara yang dihadiri pejabat penting mulai dari polisi hingga sekelas menteri. Bahkan, Taat Pribadi pernah diajak ke Istana Negara.
“Dalam satu acara, beliau diundang. Karena yang mengundang dekat dengan presiden dan menteri, maka diajak ke Istana,” ujar Marwah kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2016). Namun, Marwah tak menyebutkan dalam acara apa Taat Pribadi diajak ke Istana.
Ia mengatakan, orang yang mengajak Taat Pribadi itu awalnya beberapa kali kedapatan mengunjungi padepokannya di Probolinggo.
Kedatangan orang-orang ini ingin mencari informasi berdasarkan video yang diunggah di YouTube yang menampilkan Taat Pribadi di tengah hamparan uang yang melimpah.
“Dari pencarian informasi, dia dari Istana, sudah dipantau ada duit. Setelah diperlihatkan, dihadirkan uang, dia berbalik mengatakan ini luar biasa,” kata Marwah.
“Lalu diperlihatkan tanda pengenalnya. Untuk meyakinkan, ‘Ayo saya undang ke Istana’,” lanjut dia.
Di media sosial, beredar foto Taat Pribadi tengah bersalaman dengan Presiden Joko Widodo.
Di samping Presiden, tampak juga Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam foto itu, ada keterangan “Presiden Joko Widodo Sedang Menyambut Guru Besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Istana Negara“.
Marwah membenarkan adanya foto tersebut.
“Di situlah fotografer Istana kali (yang mengambil gambar),” kata Marwah.
Eksistensi Taat Pribadi di Probolinggo pun tak diragukan lagi. Bahkan, dia mendapat gelar Sri Raja Prabu Rajasa Nagara dari Asosiasi Kerajaan/Kesultanan indonesia.
Sejak saat itu, Marwah makin mantap menjadi pengikut Taat Pribadi.
Saat ini polisi tengah mengusut kasus pembunuhan terhadap dua mantan santri padepokan Taat Pribadi.
Diduga, pemilik padepokan itu merupakan otak pembunuhan tersebut.
Selain itu, polisi juga menyelidiki laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh Taat Pribadi.
Modus penipuan itu yakni meyakinkan korban bahwa dirinya bisa menggandakan uang.
Namun, Marwah membantah soal kemampuan menggandakan uang.
Ia menegaskan bahwa Taat Pribadi memang memiliki kemampuan untuk memunculkan uang dari tangannya, tetapi bukan untuk kepentingan pribadi. (Gresik.co)
sumber : benesia.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Benarkah Orang Dalam Istana Negara Juga Jadi Pengikut Dimas Kanjeng?"
Post a Comment